
Oleh : Anita Wiryo Rahardjo
Kasuran
merupakan nama jenis rumput yang secara khusus dipakai sebagai bahan utama
Wayang Suket khas kecamatan Rembang, Purbalingga. Tepatnya di desa Wlahar.
Wayang ini menjadi khas karena hanya seorang saja perajin awalnya. Yaitu Mbah
Gepuk.
⦁
tumbuh
di Pulau Dewata
⦁
Kini
keahlian menganyam rumput kasuran menitis pada cucunya, Badriyanto. Ketika
bersua beberapa minggu silam, ia mengatakan bahwa bahan baku menipis. “Sudah sejak Sura kemarin malah”, ujarnya. Entah apa penyebabnya.
Cuaca ataukah kondisi alam Wlahar yang berubah ? Ah, kita tidak paham secara
pasti. Badri sendiri sudah mencoba membiakkan suket kasuran melalui polybag.
Namun hasilnya belum bisa disebut mencukupi kebutuhan bahan baku.
Ide
pembiakan melalui polybag dilakukannya saat ia bertukar pikiran dengan perajin
Bali. Perajin disana berharap bisa memperoleh bahan baku serupa aslinya. Lalu
apakah suket kasuran bisa tumbuh di udara Pulau Dewata ? Badri menggangguk.
Hanya saja ia belum mengetahui kelanjutannya kini.
Sebenarnya
beberapa pihak mencoba mengembangkan wayang suket dengan jenis rumput lain.
Mengingat kelangkaan bahan bakunya. Namun hasilnya tak dapat seawet suket
kasuran. “Sampai 20 tahunan
lebih masih bagus kok ”,
imbuhnya. Bahkan Badri juga membocorkan untuk perawatannya pun tidak rewel.
Cukup dibersihkan dengan kuas dan diangin-anginkan sesekali.
Siapa
sangka ya dari rumput seperti pada gambar ini, kita mendapati karya luar biasa
berupa wayang. Dalam prosesnya, rumput ini akan dijemur sampai kering usai
dipanen. Kemudian direndam dan ditiriskan hingga kering dan siap untuk dianyam.
“Kalau nemu ada
warna hijau sedikit, artinya proses jemurnya agak kurang kering”, pungkasnya sembari
menunjukkan sebuah karya yang tengah dipajang di sebuah pameran siang itu.
Komentar
Posting Komentar