Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Braen

MENGUNJUNGI MAKAM SYECH MACHDUM KUSEN

Bagi masyarakat Rajawana nama Machdum Husen atau Machdum Kusen atau Kayu Puring memegang peranan tersendiri. Beliau adalah putra Nyai Rubiah Bekti dengan Pangeran Atas- Angin. Dengan demikian Machdum- Kusen juga masih memiliki garis keturunan dengan Syech Jambu- Karang. Dan sama seperti ayah dan kakeknya, Machdum Kusen pun turut menyebar luaskan ajaran Islam di wilayah tersebut. Dalam sejarahnya, Syech Machdum Kusen pernah mengusir pasukan Padjajaran yang ini menguasai Bhumi Cahyana. Sejak masa pendahulunya, Padjajaran memang merasa terancam dengan perkembangan Islam yang dilancarkan Syech Jambu Karang dan keturunannya. Dan Machdum Kusen sendiri memiliki andil besar dalam memukul mundur pasukan yang berniat menguasai Cahyana. Dengan pertolongan Allah SWT, Machdum Kusen dapat memanggil ribuan tawon gung hanya dengan bantuan tetabuhan rebana atau terbang para Nyai. Hal inipun menjadikan pasukan lawan mundur karena tidak tahan menghadapi serangan lebah-lebah iu. Merekapun t...

BRAEN, SENI YANG MENGAJARKAN KEIHLASAN

"Awang uwung,.." Ini adalah penggalan kalimat yang dilantunkan Mbah Salihah salah seorang Rubiyah dalam kesenian Braen. Dalam usianya yang sudah mencapai tujuh dasawarsa, nenek berparas cantik ini berbagi kisahnya dalam upaya melestarikan kesenian peninggalan leluhurnya, Syech Machdum Kusen. Mbah Salihah atau yang dikenal juga dengan sebutan Bu Karso adalah keturunan putri ke-13 dari Syech Machdum Kusen salah seorang penyebar Islam di Purbalingga. Dan hanya keturunan Machdum Kusen lah yang boleh memainkan kesenian ini. SENI PERMOHONAN Braen merupakan salah satu kesenian sakral yang tidak dimainkan pada setiap waktu. Braen hanya dimainkan pada upacara kelahiran, kematian, peringatan meninggalnya seseorang ataupun hajatan tertentu lainnya. Di wilayah Purbalingga, hanya cakupan bhumi Cahyana yang memiliki seni khas ini. Jadi selain Rajawana, Tajug dan Makam pun masih melestarikan Braen. Sebenarnya Cirebon juga mengenal seni serupa yang mereka sebut ...