Langsung ke konten utama

Postingan

TOMATNYA KOK RASA KORMA

Sekarang saatnya menikmati persembahan camilan yang kini menjadi salah satu khas kota Purbalingga yaitu Torama. Oleh : Anita Wiryo Rahardjo Per bungkus harganya hanya 7000’an. MANISAN Torama ini singkatan dari Tomat Rasa Korma.  Kok tomat ? Dari nama camilannya saja sudah jelas-jelas Tomat Rasa Korma. Jadi tomat yang umumnya kita kenal asem manis dan berair  berubah menjadi manis dan kering bak korma. Iya sih memang nggak semua orang suka tomat. Tapi kalau mengingat khasiat baiknya untuk kesehatan, masak sih mau dicuekin juga si tomat ini ? Karena sebenarnya tomat bisa dibuat juice, dicampur masakan, atau jadi lalaban atau bahkan manisan. Manisan ?? Yups, dan di Purbalingga ada sejenis manisan tomat yang dikenal dengan sebutan TORAMA. RASA KORMA Manisan Tomat ini sudah mulai dirintis secara serius sejak tahun akhir periode 98’an oleh Murtinah di desa Kradenan, Kecamatan Mrebet. Kradenan merupakan salah satu wilayah penghasil tomat di Purbalingga.  Nah, saat panen ra...

Bangjo, Pelopor Jajanan Impor di Purbalingga

Apa jadinya yach ketika jajanan rakyat Mancanegara disandingkan dengan es buah tropis ? Sriiiuuup, yang pasti sih nikmat plus segar. Dan sensasi inilah yang bisa kita peroleh saat menikmati sajian a la Bangjo Caffe. Oleh : Anita Wiryo Rahardjo BERMULA DARI TAKOYAKI Pada dasarnya saya ini bukan penggemar jajanan impor. Tapi rasa penasaran pada takoyaki membawa saya pada gerobak khas berwarna merah milik Bangjo Caffe (saat itu masih bernama Food Corner) yang berlokasi di perempatan Banteng Purbalingga Kidul. Tidak jauh dari Alun-alun. Nah, sore itu (sekitar tahun 2011) seorang teman menawari saya sebuah menu baru yang sedang tren. Takoyaki.  Dan benar saja demi mendapat seporsi takoyaki isi empat saya harus rela ngantre bareng ABG-ABG yang baru pulang ekskul. Pilihan saya saat itu adalah takoyaki isi daging sapi, mesku sebenarnya penasaran juga dengan isi gurita seperti aslinya. Gigitan pertama membuat saya sedikit terkejut. Saya pikir dibalik kulit kuning kecoklatannya, bola-...

TRADISI MIMITI YANG SUDAH MULAI JARANG DITEMUI

Hamparan sawah yang menguning menandakan siap untuk dipanen. Ya, bagi masyarakat Indonesia yang pernah mendapat predikat masyarakat agraris, bercocok tanam tentulah bukan hal asing.  Oleh : Anita Wiryo Rahardjo Mulai dari aktivitas tandur sampai panen, umum dilakukan masyarakat petani di seluruh pelosok negeri. Meski aktivitasnya sama, bisa jadi adat dan tradisinya berbeda disetiap wilayah. Dan salah satu tradisi yang berkaitan dengan panen adalah Mimiti. MULAI LANGKA Tidak mudah menemukan rangkaian prosesi mimiti lengkap di jaman yang sudah serba modern ini. Namun beberapa desa di wilayah Kabupaten Purbalingga masih berupaya melestarikannya. Memang tidak semua desa yang saya survey, hanya desa-desa yang cukup dekat dengan keseharian saja yang menjadi sampel. Halah,...kemayu,.. hehe pake acara sok penelitian segala ya ? Nah, mimiti atau di beberapa wilayah Jawa bagian lain menyebutnya dengan methik biasanya dilakukan sehari sebelum panen. Bisa diibaratkan mimiti adalah semacam ...

MAKAM NARASOMA

Dalam beberapa waktu terakhir saya memang ubak-ubek di dalam kota. Sambil berharap menemukan hal-hal menarik di dalam kota selain bangunan peninggalan kolonial. Beruntung salah seorang teman -namanya Agus Heri Prabowo- menyarankan saya mengunjungi makam Narasoma. Oleh : Anita Wiryo Rahardjo PRITGANTIL Tidak jauh dari pusat pemerintahan, kita bisa menemukan Makam Narasoma di salah satu kompleks Pemakaman Umum. Tepatnya di dukuh Pritgantil, Purbalingga Wetan. Berada di timur perempatan Pasar Mandiri, membuat tempat ini mudah dicari Nama Narasoma memang cukup akrab.  Bagi para pecinta wayang kulit, mungkin sudah tidak asing ya dengan nama tokoh penerima ajian Candra Bhirawa ini. Tapi siapakah Narasoma yang dimakamkan di Pritgantil ini ? Agus Heri mengantarkan saya pada Pak Wardi , juru kunci Makam Narasoma. Ditempatkan dalam bangunan yang belum lama direnovasi, Wardi mengajak kami masuk. Namun siang itu nyali saya kok menciut tanpa sebab. Daripada menanggung malu, hehe sayapun mem...

KOTA KUNA PART 2 - BALAI MUSLIMIN

Jalan-jalan kita ke kota kuna berlanjut lagi. Horrreeee. Kali ini targetnya adalah Balai Muslimin yang sudah berganti nama menjadi Pendopo K.H. Ahmad Dahlan. Oleh : Anita Wiryo Rahardjo CAGAR BUDAYA Bertempat di selatan Alun-alun Purbalingga, bangunan yang sudah ada sejak 1800-an ini masih kokoh berdiri ditengah-tengah deretan gedung yang menjulang tinggi. Dulu orang mengenalnya sebagai Balai Muslimin. Namun belakangan namanya diubah menjadi Pendopo K.H. Ahmad Dahlan. Termasuk salah satu objek diduga cagar budaya kategori bangunan. Tidak sulit kok untuk mencari keberadaan gedung ini. Meski dari luar nampak tersembunyi, namun begitu kita sukses melewati pintu gerbang utama (dengan syarat sudah laporan dulu ke Satpam ya,..) kita akan segera menyaksikan sebuah bangunan berarsitektur Jawa Belanda ini. Pendopo K.H. Ahmad Dahlan terdiri dari satu bangunan yang didirikan diatas batur setinggi kurang lebih 75 cm diatas pemukaan tanah. Gedungnya menghadap utara. Memiliki atap berbentuk lim...

STANA LANDA, KERKOP-nya PURBALINGGA

Masyarakat setempat terbiasa menyebut tempat ini dengan Kerkop atau Stana Landa. Dan kini selain tetap menjadi kompleks pekuburan khusus Belanda, Kerkop ini juga difungsikan sebagai salah satu hutan kota. Oleh : Anita Wiryo Rahardjo Terletak di Jalan S. Parman desa Bancar Purbalingga, makam ini memang tidak terlalu mencolok pandangan. Tembok tinggi di sekelilingnya membuat kompleks ini sedikit tertutupi. "Beda dari 30 tahunan lalu. Kalau pas jalan di setapaknya (sekarang trotoar), begitu nengok langsung ketemu nisan.", kenang Purwa (50) yang sempat bersekolah di seputar Kerkop ini. Kerkop sebenarnya berasal dari kata Kerkhoff. "Kerk itu gereja, hoff artinya istana", ujar salah seorang penulis sejarah di Purbalingga, Triatmo.  Sementara itu berdasarkan bermacam sumber menyebutkan jika Kerk berati gereja dan hoff adalah halaman.Dan sudah menjadi tradisi bagi orang-orang Belanda yang mayoritas Kristen untuk kemudian menguburkan keluarganya yang meninggal di halam...

KOTA KUNA part 1 - SD KRISTEN

Kota Tua, Kota Lama ataupun Kota Kuno sebutannya, kerap menarik perhatian para pecinta destinasi wisata sejarah. Selain unsur edukasi, tata bentuk dan ruang bangunan khas peninggalan masa lalu inipun tak luput dari bidikan kamera para fotografer. Serupa itukah kondisi KOTA KUNA di Purbalingga ? Oleh : Anita Wiryo Rahardjo Belum banyak orang mengetahui jika Purbalingga memiliki deretan bangunan peninggalan sejarah, khususnya pada masa pendudukan Belanda. Meski paket wisata ke Kota Kuna ini sudah dipublikasikan namun tetap saja belum dapat mengangkat icon Kota Kuna sebagai pilihan wisata di Purbalingga. Bangunan-bangunan ini tersebar cukup rapat mulai dari pusat pemerintahan ke arah timur di desa Bancar. Beberapa bahkan masih menempati fungsinya seperti pada masa awal berdiri. SD KRISTEN Salah satu bangunan yang termasuk daam daftar Kota Kuna adalah SD Kristen Bina Harapan yang terletak di Jalan Jendral Sudirman 119 Purbalingga. Sekolah ini sudah ada sejak 1926. Sekolah Dasar ini pada ...