Sekarang saatnya menikmati persembahan camilan yang kini menjadi salah satu khas kota Purbalingga yaitu Torama.
Per bungkus harganya hanya 7000’an.
MANISAN
Torama ini singkatan dari Tomat Rasa Korma. Kok tomat ? Dari nama camilannya saja sudah jelas-jelas Tomat Rasa Korma. Jadi tomat yang umumnya kita kenal asem manis dan berair berubah menjadi manis dan kering bak korma.
Iya sih memang nggak semua orang suka tomat. Tapi kalau mengingat khasiat baiknya untuk kesehatan, masak sih mau dicuekin juga si tomat ini ? Karena sebenarnya tomat bisa dibuat juice, dicampur masakan, atau jadi lalaban atau bahkan manisan. Manisan ?? Yups, dan di Purbalingga ada sejenis manisan tomat yang dikenal dengan sebutan TORAMA.
RASA KORMA
Manisan Tomat ini sudah mulai dirintis secara serius sejak tahun akhir periode 98’an oleh Murtinah di desa Kradenan, Kecamatan Mrebet. Kradenan merupakan salah satu wilayah penghasil tomat di Purbalingga.
Nah, saat panen raya maka hasil tomat ini begitu melimpah. Bahkan menurut Murtinah, saat itu harga hanya Rp. 150,- / kg. Saking banyaknya, para petani malah justru kebingungan mau diapakan buah penghasil lycopen ini. Akhirnya mereka pun meminjamkan hasil panennya kepada kelompecapir di desanya untuk memanfaatkan tomat-tomat itu. Dan tanpa sengaja manisan tomat yang dikeringkan dengan energi alam matahari ini justru menjadi favorit. “Kami menyuguhkan manisan ini kepada para tamu dari pendopo, eh kata mereka kok kormanya nggak berbiji. Hehehe, ternyata mereka mengira manisan tomat kami ini korma, karena rasanya yang sangat mirip", cerita Murtinah
Dan sejak saat itulah nama Torakor = Tomat Rasa Korma tercetus. Pada tahun 2001 Torakor ini menjadi pemenang Lomba Cipta Makanan Khas Purbalingga. Kemenangan ini membuat Tomat Rasa Korma kreasi Murtinah direkomendasikan masuk ke pusat-pusat kuliner di kota Perwira ini. Sayangnya, karena lupa tidak segera mempatenkan nama maka Torakor pun harus rela mengganti namanya menjadi Torama. Tetap dengan arti yang sama.
Untuk membuat Torama digunakan tomat lokal biasanya jenis Permata atau Idola dan cukup dimasak saja dengan gula pasir. Dan kemudian dikeringkan dengan panas sinar matahari. Menurut Murtinah hasil pengkristalan dari proses memasaknya itulah yang menciptakan efek rasanya menjadi seperti korma. Rasanya manis, legit, kering daann menyehatkan.
Komentar
Posting Komentar