Langsung ke konten utama

Postingan

Batik bukan sekedar titik

Batik. Setiap titiknya adalah tanda tangan sang pembatik. Bahwa satu batik adalah produk satu-satunya dari ribuan motif yang sama. • Oleh : Anita W.R • Dua bulan ini hampir saya tidak lepas dari bermacam hal terkait batik. Pas ndilalah mungkin. Mulai dari mencarikan batik pesanan keluarga, jadi model batik dadakan untuk tesis seorang kawan, hingga ditolaknya ijin off duty 4 hari untuk latihan mbatik . Hal-hal semacam ini menjadikan batik semakin memiliki nilai personal. Ya, karena seperti apa yang saya tuliskan diawal satu titik saja bisa menjadi tanda tangan. " Kami sesama pembatik atau siapapun yang paham akan tahu mana batik misal Sekar Jagad buatan saya dan buatan mas Edi ", kata Yoga Prabowo Tirtamas yang ditemani Edi Mukti Sekarsari di sela-sela pelatihan pengenalan warna sintetis dan teknik ciprat beberapa waktu lalu. Dalam membatik, " isen-isen " motif klasik adalah murni olahan dan luapan rasa dari sang pembatiknya. Sehingga menjadikanny...

PAMUJI DI BUKIT MUJIL

Alhamdulillah, puji dumateng Gusti. Setelah melewati dua bulan yang melelahkan dalam perjalanan hidup yang baru, kesampaian juga untuk posting. Mungkin banyak sekali materi latepost, namun sekiranya sungguh sayang jika hanya dibiarkan mangkrak. Banyak perjalanan yang makin membuat kaya warna hidup saya. Jalan yang berliku, cuaca hujan, penolakan, kamera tak berfungsi, kehabisan bekal,  terdampar sendirian bahkan hingga terserang morbili. Ah, lama tak mengalaminya, membuat kesalahan model ini jadi begitu ngangenin. Kayak kamu, ngangenin # hugu • oleh : Anita Wiryo Rahardjo • Kita akan mulai dari perjalanan ke sisi utara Purbalingga. ................. .............. ........... ....... Aura tenang langsung menyergap begitu kaki menapaki tanah basah dihadapan. Waktu itu, hujan memang masih sesekali mengguyur. Sedikit terasa licin karena salah alas kaki. Namun kelincahan Mbak-mbak pemandu didepan, memicu saya untuk tidak menyerah. Padahal  flat shoes mere...

Sega Bonjapi

Sega Bonjapi yang saya pesan ini hanya separuh. Dan saya menyesal. Kalau saja saya tahu rasanya seenak ini, jelas saya minta porsi penuh. • Oleh : Anita W.R • Siang itu, satu bulan sebelum Ramadhan 1437 Hijriyah. Ajakan dari Bidang Kominfo Dinhubkominfo Purbalingga ini jelas sayang untuk diabaikan. Mengunjungi Desa Wisata Kaliori, kecamatan Karang Anyar.  Perjalanan ke utara memang selalu menghadirkan hamparan sawah dihadapan kami. Belum lagi di kejauhan barisan bukit tampak menjulang. Ah, tahu begini saya membawa koleksi CD Barong Nusantara dan memutarkan Pulang Kampung pada sessi menunggu di pinggir sawah. Menunggu di pinggir sawah ini bukan leha-leha. Melainkan hasil musabab antrean kendaraan pada badan jalan yang putus menuju Kaliori. Padahal perjalanan masih cukup jauh. (Semoga jalan sudah diperbaiki sekarang). Beruntung tidak banyak jalan besar di wilayah pedesaan. Tak perlu takut tersasar. Dengan keyakinan mengikuti satu jalan lurus, pastilah kita...

ME"NUJU" PANEN

Nuju. Inilah bagian dalam pola pertanian tradisional yang dilakukan perempuan desa Brakas, kecamatan Karang Anyar selain memotong padi dengan ani-ani. • Oleh : Anita Wiryo Rahardjo • Jaman memang telah lama berganti. Pluku saja sudah bersandar, tak mampu lagi menggeser sepenuhnya peranan traktor. Namun nasi terus bertahan melintasi generasi. Nasi yang kata para sepuh, sudah tidak lagi terasa manis saat baru dipanen. Manis ? Iya, manis dan pulen. Konon ini merupakan hasil kerja ani-ani yang lebih senang memilih padi yang tua benar. Padi yang matang dipohonnya itulah yang membuahkan rasa manis. Tapi, tidak lagi demikian, sekarang ini. Beras baru pun, sepa . Rasa dari olahan beras yang berganti, bisa jadi karena proses pengolahan padi juga berubah. Bagaimana tidak beda hasil, lha wong dulu petani nggarap sawah untuk dirinya sendiri. " Sekarang kan modelnya tani dagang ", kata seorang petani tradisional era 70'an, Mbah Jaedi. Prinsip mendapat hasil melimpah, m...

Hijaunya Green Canyon

Awalnya saya pikir ini seperti menyusuri sungai di belakang rumah. Yang kanan kirinya masih rimbun pepohonan. Setengah perjalanan kemudian, saya baru menyadari keberadaan stalaktit yang semakin rapat mendekati ujung sungai. " Ini dia gong-nya ", pekik saya dalam hati. • Oleh : Anita W.R • Sungai Cijulang di desa Kertayasa. Inilah sungai yang tengah saya lalui. Ya, saya menerima tawaran mengawal Ibu' reuni dengan kawan-kawan SMA-nya dulu ke tempat ini. Cukang Taneuh. Sebuah tempat yang memakan waktu 5 jam perjalanan dari Purbalingga. Foto diunduh dari pinterest akun @fikrisurbakti Cukang Taneuh bisa jadi cukup asing dilafalkan bukan oleh penduduk lokal. Jadi, mari menyebutnya seperti kebanyakan orang. Green Canyon. Kalimat yang konon merupakan kecelakaan sebut dari Grand Canyon. Sebagian lainnya mengatakan alasan pemilihan nama Green Canyon karena airnya memang berwarna hijau. Penggunaan nama asing ini bukan tanpa alasan. Adalah Bill John. Seorang turis asal...