Sungguh,
bukan hanya lidah. Otak saya pun langsung belibet ketika diminta menggunakan
bahasa asing. Agak payah memang. Mosok 2018 masih sekedar "Yes, No, Not
Yet", lha wong di tahun 1920-an saja di Purbalingga pernah ada tempat
belajar bahasa Inggris.
Oleh : Anita Wiryo Rahardjo
Kursus Bahasa Inggris Gan
Gan
English School. Demikian nama tempat yang telah disinggung tadi. Dari penuturan
keturunan seh Gan di Purbalingga, Gan English School menempati bangunan di
seputaran tugu Knalpot saat ini. Namun sudah tak bersisa.
Gan
English School dibuka oleh Gan Thian Koeij. Salah seorang Tionghoa kenamaan
pada masanya. Bersumber dari Banjoemas.com, disebutkan pada 1910 Belanda
membangun Hollands Chinese School (HCS). Sayangnya, prioritas hanya di kota
besar saja. Hingga, salah seorang pelopor gerakan buang taocang ini pun
berinisiatif membangun Gan English School.
Mr. Akerson
Bekerja
sama dengan salah satu lembaga di Bogor, Gan English School mengundang Mr.
Leroy Lind Akerson menjadi pengajar siswa yang didominasi anak-anak keluarga
besar Gan.
Makam
Akerson ini saya temukan ketika mengunjungi Bong Sawangan beberapa waktu
kemarin. Warga setempat mengenalnya sebagai 'makam kabangan'. Dari namanya
dapat kita tarik kesimpulan bahwa kematian Akerson bukanlah karena dimakan
usia. "Makam kabangan ini berada di luar garis bong yang lain. Dibuat
untuk mereka yang tewas karena kecelakaan atau sejenisnya", kata Pak
Tarno salah seorang kuncen.
Memang
benar, warga akan lebih mudah memberi petunjuk ke "makam kabangan"
daripada ke "makam guru Inggris". Akerson meninggal pada usia 29
tahun. Menurut cerita, Akerson tewas dalam sebuah kecelakaan di sungai
Klawing. Ini seperti banyak dikisahkan beberapa warga di sekitar Bong juga
pihak keluarga. Skrinsut ini diambil dari terjemahan bebas yang selengkapnya
silakan dapat dibuka sendiri di catalog.gcah.org
Tidak
diketahui apakah setelah Akerson tiada, aktivitas Gan English School tetap
berjalan. Namun yang pasti 97 tahun silam, segelintir orang di Purbalingga
telah secara sengaja belajar bahasa internasional. Dan kini, saya justru jadi
segelintir orang yang tidak bisa secara baik bahasa pergaulan dunia ini.
Komentar
Posting Komentar