• Oleh :
Anita W.R •
Dua hari saya dan seorang kawan bolak-balik ke desa Onje. Kawan saya ini cukup sering mengagendakan mandi di Kedung Pertelon atau Jojog Telu saat bulan Sura. Dan inipun mempermudah saya untuk langsung menuju ke berbagai lokasi "peliputan" dengan mudah. Ia mengenal medan Onje dengan sangat baik. Karena beberapa titik yang sarat akan kisah sejarah lokal tidak berada di jalan utama Onje. Tak jarang kami harus keluar masuk setapak.
Salah satu
yang kami kunjungi adalah Arca Bukut. Tercatat sebagai terduga BCB sebagai
Situs Batu Arca. Dinamakan arca karena tampak jelas tumpukan 2 batu itu
membentuk kepala dan badan yang bersila.
Versi Babad
Dalam Babad
Purbalingga dikisahkan bahwa Ki Tepus Rumput tengah "menepi". Pertama
di petilasan Jati Wangi. Singkat cerita, Ki Tepus Rumput mendapat bisikan gaib
untuk menuju lokasi Arca Bungut kini berada. Ditemui Ki Kantharaga, percakapan
keduanya pun terjadi. Bahwasannya tugas Ki Tepus Rumput berikutnya adalah
menuju Kerajaan Pajang untuk menemukan cincin Socaludira (Sosroludira) milik
Sultan Hadiwijaya. Pertemuan dengan Ki Kantharaga itulah yang kemudian membuat
Ki Tepus Rumput menggambarkan sosoknya dengan tumpukan batu.
Versi Lain
mengatakan arca tersebut justru merupakan gambaran dari Ki Tepus Rumput itu
sendiri. Saat Ki Tepus Rumput melakukan pengembaraannya, ia hendak
ditemui Ki Kantharaga. Namun karena Ki Tepus Rumput harus pergi mencari cincin,
disusunlah batu sebagai perwujudan dirinya.
Sementara itu
menurut salah seorang sesepuh desa Onje, Mbah Samsuri, tidak ditemukan kisah
tentang Ki Kantharaga ini dalam Babad Onje.
Juru Pelihara
(jupel) Batu Arca, Suryanto mengatakan jika Arca Bukut ini tidak banyak
dikunjungi seperti halnya Jojog Telu. Kunjunganpun selama ini didominasi
pelajar. Namun dari masa apakah batuan andesit ini berasal, Suryanto belum juga
mendapat informasinya dari pihak-pihak terkait.
Arca Bukut
ini memiliki ukuran panjang = 31 cm, lebar = 19 cm dan tinggi = 48 cm. Batu
bagian kepala memiliki dua lubang yang membentuk mata. Sementara batu lain
membentuk badan dengan kaki bersila. Arca Bukut terletak di salah satu sudut
situs ini. Dan terkadang tidak langsung kita sadari keberadaannya. Namun
setelah diamati batu ini memang membentuk orang yang tengah bersila. Entah ada
pahatan atau tidak. Karena setahu awam seperti saya benda yang disebut arca
biasanya tidak terpisah dan memiliki pahatan. Ah, mungkin saya salah mengerti.
Namun yang pasti hingga kini, kondisi batu terawat dengan baik.
Komentar
Posting Komentar