Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Repost & Ralat : Anak-anak Muda ini Kerrrrreeeeennnn !!

Dari ujung telepon di negeri (begitu mereka menyebut wilayahnya) sana, seseorang ini berkata " Kesenangan itu bukan berarti nekat ". Saya mengulum senyum membayangkan berapa prosentase kesenangan dan kenekatan untuk berbincang dengannya. (Oleh : Anita W.R) Bukan kawan lama yang berucap. Namun dia ( dan mereka ) membawa udara segar ditengah pengapnya rutinitas. Mereka inilah sebagian kecil anak muda Purbalingga yang membuat saya iri. Terutama pada semangatnya. Tidak yang menggebu-gebu sih tapi kontinyu. Sessi obrolan ngalor ngidul ini memang dilakukan atas nama pekerjaan. Beruntung keenam anak muda ini sudah sangat akrab dengan media. Hampir tidak ada kesulitan membuat insertion mengenai mereka selain durasi yang hanya diplot 5 menit. Program ini saya garap untuk salah satu media penyiaran publik lokal di Purbalingga. Lalu, siapa sajakah mereka ? Dengan rekomendasi beberapa kawan pewarta daaaaan..... emmmm stalking di sosmed (eh, nggak murni stalking lho ya)...

Saat MBAH SUMIRAH Berkisah

Pertemuan kami ini tidaklah disengaja. Tanpa janji dan bahkan tanpa saling mengenal. (Oleh : Anita W.R.) Mukanya terlihat kaget ketika saya merasakan daun pintu itu terbuka. " Siapa ya ?", tanya ia bergetar. Setelah menyebut nama, sayapun disilakan duduk di ruang tamunya yang cukup lebar. Ada dua set mebelair tertata rapi. Khas ruang tamu rumah lawas yang penuh dengan banyak kursi. Beberapa menit setelah ia kembali dari kamarnya, " Sebenarnya saya mau ke kantor. Tapi tidak apa-apa kalau Nak ini mau ketemu ". Ucapannya ini membuang rasa tidak enak saya yang suka slanang-slonong . Dan kisah demi kisah pun terlontar dari perempuan sepuh bernama Sumirah Soetardjo ini.  Mbah Sumirah adalah seorang veteran Pejuang Pembela Kemerdekaan RI di Purbalingga. Dari beberapa perempuan pejuang seumurnya, ia yang paling sehat di usia senjanya. Perannya dalam perjuangan memang bukan sebagai pemanggul senjata. Namun kegesitannya sangat dibutuhkan untuk mengumpulkan d...

TERLILIT (PESONA) BELUT

" Belut ini jarang yang mantang, Mba ", tandas anak muda didepan saya ini mantap. " Kayaknya nggak ada deh Mba, orang makan belut lalu susuknya rontok ", kelakarnya sembari menyodorkan Rica-rica Belut yang pedasnya giiiillaaa. (Oleh : Anita W.R.) Welut. Begitulah orang kami menyebutnya. Ikan tanpa sisik dan sirip yang kerap dipesan saat upacara tradisi mitoni dihelat. Dibakar dan kemudian diulek bersama bumbon menjadi sambel welut yang "hhaasssttt" nikmatnya itu lhooo... Eksotik. Ya, rasanya memang se-sexy khasiatnya. Kandungan proteinnya yang lebih tinggi dari ikan membuat belut oke saja tuh dikonsumsi berbagai kalangan usia. Tapi ngapunten yang punya riwayat asam urat, tahan kepengen ya. NGOBOR Kaya manfaat, tapi nggak kaya jumlah. Itu masalahnya. Badannya yang licin membuat tangan-tangan awam tak sanggup menyentuhnya. Ditambah habitatnya yang menyukai lumpur sebelum musim tanam padi membuat kita yang bukan pemilik sawa...