Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Secangkir Teh Manis & Legitnya MANCO siang itu

Pada dasarnya saya tidak terlalu suka ngemil. Saat menulis saya lebih memilih ditemani secangkir kopi tanpa gula. Tidak ada cemilan apapun. Karena memang tidak suka. Bukan masalah takut gemuk kok, wong saya bakat kurus. Tapi bekerja di lingkungan yang suka coba-coba kuliner, saya pun jadi terbawa (meski saat bareng-bareng saja, saya jadi suka ngemil). • Oleh : Anita Wiryo Rahardjo • Dan seorang teman menyarankan untuk mencoba MANCO. Weits, mata saya membelalak. Ingat jaman kecil saat masih ngekor kondangan. Hahaha, banyak Manco itttuuu. Iya kan ? Biasanya disajikan di toples kaca besar dan berat. Keliatan isinya tuh dari luar. Bentuknya lonjong dengan wijen yang nempel di sekelilingnya. Kadang jadi oleh-oleh juga bareng sohibnya yaitu kue lempit , semprong , sempeleo dsb. Aaaaahhh, jadi kangen jajanan macam begitu. Sudah jarang banget nemuinnya. ASLI TIONGKOK Dari namanya saja, Manco ini terdengar bukan diambil dari bahasa Jawa. Dan memang benar dugaan ini, karena menurut salah s...

MENGENAL JEMBLUNG LEBIH DEKAT

Jemblung. Biasanya mengikuti kata dalang. Ya betul, Dalang Jemblung. Bukan dalang gemblung loh. Karena jemblung mengacu pada suatu bentuk berbeda dari pementasan wayang. Oleh : Anita Wiryo Rahardjo Pengganti Wayang Kulit Sebagai warga wilayah yang dilarang nanggap wayang kulit, orang tua kami sering menceritakan "jemblungan". Masalahnya hingga kini belum sekalipun melihat pementasan dalang jemblung.  Ki Dalang Tarko "Gareng" mengungkapkan jika jemblung saat ini sudah mulai ditinggalkan. "Jujur, jika kami diminta satu panggung dengan kesenian lain kami tentu saja kalah. Kami lebih cocok dibuatkan panggung yang memang untuk tanggapan, biasanya ruwatan atau panggung apresiasi. Diluar itu kami sering ditinggal bubar penonton", kisahnya. Seruwet itukah ? foto saya ambil dari KratonPedia Jemblung banyak berkembang di Banyumas Raya. Sebuah seni yang sudah ada sejak turun temurun. Tarko Gareng sebagai pelaku jemblungan mengaku mengenal seni ini dari leluhurnya....