Perayaan tanggal lahir tentulah masih lebih lazim dibanding peringatan hari lahir. Kecuali bagi para pelaku among-among. • oleh : Anita Wiryo Rahardjo • Walaupun terlahir di jaman flashdance melanda, saya beruntung masih dikenalkan pada weton sejak kecil. Memang tak rutin, namun saya sesekali akrab dengan ritual ngapit pada saat peringatan hari lahir ini. Hanya saja saya tak menggelar bancakan among-among. (Ilustrasi : dokumentasi pribadi) • Selapan Dina • Beda dari ulang tahun, among-among dilaksanakan dalam kurun selapan dina. 35 hari sekali. Tepat di hari dan pasaran wetonnya. Anak-anak menjadi yang paling banyak melakukan ini. Biasanya pada saat mereka masih berusia sekolah dasar. Among-among dipilih guna semacam "ruwat" kecil-kecilan. Karena si anak sakit-sakitan atau sering rewel tanpa diketahui sebab. Padahal sejatinya among-among bisa dilakukan hingga dewasa. Dengan tujuan sebenarnya sebagai penghargaan bagi para "pemomong". Siapakah ia ?...
"Serupa Diary"