Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

TLEGUK PENDELO

Namanya Jiwel. Sebagian menuliskannya dengan Ciwel. Entah mana yang lebih tepat. Tapi menyesuaikan dialek Banyumasan, saya lebih suka menyebutnya sebagai Jiwel. Lebih mantap dan lebih punel. Seperti rasanya yang gurih bersemu manis dengan komposisi yang terasa lembut namun kenyal. (Anita W.R.) Camilan berat ini adalah salah satu favorit keluarga saya, terlebih ketika sedang mudik di kampung halaman Bapak yang berada pada lereng Gunung Pelana. Jiwel ini terbuat dari ketela pohon atau singkong. Dalam bahasa Jawa, kadang disebut "budin". Katanya sih kalau di"buden"i (dituruti.Jawa) bisa jadi apa saja. Mau digoreng, rebus, bakar atau yang melalui proses lanjutan bisa. Sebut saja hasilnya ada lemet atau pipis, gethuk, cimplung, ondol-ondol sampai jiwel. Untuk membuatnya singkong yang telah bersih mesti diparut terlebih dulu. Kemudian diperas hingga tersisa ampasnya saja. Ampas inilah yang diberi tambahan garam dan dikukus. Proses dilanjutkan dengan menumbuk ...

KOLAK yang kalah saing

Kolak. Takjil ini wajib hadir pada setiap Romadlon. Bahkan generasi anak kost yang tengah pulang kampung pun berhasil memperkenalkan kolak versi praktis. Tak perlu ngantri dilayani satu per satu oleh penjualnya, kolak dalam gelas plastik pun bisa diorder. Semua bentuk modernisasi bisa diterima. Yang penting tetap KOLAK. Nikmatnya mentakjil kolak sayang kini hanya tinggal cerita lalu. Sampai jelang Lebaran, saya hanya 3 kali menikmatinya. Kaum Ibu tak lagi berhasrat mengolahnya. Penjual apa lagi. Tren takjil telah bergeser pada es krim, sop buah, chocolate hangat, pizza dan sebagainya. Meski bukan penggemar kolak, tren-nya yang terus menurun malah memancing saya berburu kolak dalam hari-hari terakhir puasa ini. Bukan hanya karena rasanya yang tak senikmat ini diluar Romadlon, tapi juga maknanya ituuuuu lho yang bikin nggak bisa tidur. Kolak disebut-sebut bermula dari proses pendekatan para Wali untu menyebarkan Islam. Kolak ini diambil dari kata “Khalik” yang berarti penc...